Sabtu, 20 Januari 2018
Minggu, 27 Desember 2015
Langkah - Langkah Download Dari Archive.org
Bagi beberapa ikhwan sekalian, nama archive.org mungkin asing di dengar. Tapi mungkin tidak bagi yang sudah terbiasa berkutat dengan download kajian-kajian para masyayikh dalam kapasitas file yang besar.
Secara ringkas, archive.org adalah server database file terbesar yang ada di San Fransisco, Amerika Serikat. Merupakan sebuah tempat untuk upload dan download berbagai file video, audio, teks, dan lain-lainnya dengan gratis dan mudah.
Alhamdulillah fasilitas gratis ini telah lama dimanfaatkan oleh penuntut ilmu untuk upload berbagai kajian masyayikh, buku-buku pdf, video dan berbagai hal lainnya sehingga dengan mudah kita dapatkan file kajian yang kita inginkan.
kami selaku admin HardiskUstadz, sebagian besar link-link download yang kami share bersal dari archive.org. sehingga mungkin banyak ikhwan yang masih belum mengetahui langkah-langkah download dari situs ini.
berikut langka-langkah download dari archive,org :
langkah 00
---agar bisa download langsung dari handphone android anda, silhkan pasang aplikasi ADM (Advance Download Manager)
selengkapnya disini : https://play.google.com/store/apps/details?id=com.dv.adm
langkah 1.
dari broadcast kami, klik/buka link archive,org yang ada di atas menggunakan browser anda ( firefox/chrome/opera/dll)
langkah 2.
akan terbuka tab situs archive.org berisikan link download dan streaming kajian yang anda inginkan
langkah 3.
di bagian bawah terdapat link2 untuk download file yang anda inginkan, terdapat banyak pilihan format file, anda bisa download semua atau salah satu sesuai dengan kebutuhan anda, untuk file audio maka pilihlah format mp3, adapun buku/kitab maka pilihlah format pdf, biasanya terdapat pilihan file zip/rar. anda bisa memilih file tersebut nanti tinggal diekstrack di laptop anda
langkah 4.
anda bisa download file satu-satu perbagian, bisa juga download secara keseluruhan apabila file yang tersedia banyak. tekan link tsb atau tekan terus sampai muncul " copy link "
langkah 5.
secara otomatis aplikasi ADM akan memulai pilihan download, bila tidak muncul, maka copy paste link tadi ke aplikasi ADM
langkah 6.
pastikan muncul kata " mulai" , sehingga anda bisa langsung download file dengan mudah
Insya Allah selanjutnya file telah tersimpan di hp anda...........
NB :
--bagi antm yang belum bergabung dengan kami, silahkan ikuti channel telegram kami di : telegram.me/hardiskustadz
--disarankan untuk download dari wifi, karena ukuran file sangat besar sehingga bisa menghemat kuota internet antm
--bagi yang ingin download dari komputer/laptop menggunakan IDM (Internet Download Manager), antm bisa langsung buka link tersebut dan download via IDM menggunakan cara yang sama
--semoga bermanfaat
Secara ringkas, archive.org adalah server database file terbesar yang ada di San Fransisco, Amerika Serikat. Merupakan sebuah tempat untuk upload dan download berbagai file video, audio, teks, dan lain-lainnya dengan gratis dan mudah.
Alhamdulillah fasilitas gratis ini telah lama dimanfaatkan oleh penuntut ilmu untuk upload berbagai kajian masyayikh, buku-buku pdf, video dan berbagai hal lainnya sehingga dengan mudah kita dapatkan file kajian yang kita inginkan.
kami selaku admin HardiskUstadz, sebagian besar link-link download yang kami share bersal dari archive.org. sehingga mungkin banyak ikhwan yang masih belum mengetahui langkah-langkah download dari situs ini.
berikut langka-langkah download dari archive,org :
langkah 00
---agar bisa download langsung dari handphone android anda, silhkan pasang aplikasi ADM (Advance Download Manager)
selengkapnya disini : https://play.google.com/store/apps/details?id=com.dv.adm
langkah 1.
dari broadcast kami, klik/buka link archive,org yang ada di atas menggunakan browser anda ( firefox/chrome/opera/dll)
langkah 2.
akan terbuka tab situs archive.org berisikan link download dan streaming kajian yang anda inginkan
langkah 3.
di bagian bawah terdapat link2 untuk download file yang anda inginkan, terdapat banyak pilihan format file, anda bisa download semua atau salah satu sesuai dengan kebutuhan anda, untuk file audio maka pilihlah format mp3, adapun buku/kitab maka pilihlah format pdf, biasanya terdapat pilihan file zip/rar. anda bisa memilih file tersebut nanti tinggal diekstrack di laptop anda
langkah 4.
anda bisa download file satu-satu perbagian, bisa juga download secara keseluruhan apabila file yang tersedia banyak. tekan link tsb atau tekan terus sampai muncul " copy link "
langkah 5.
secara otomatis aplikasi ADM akan memulai pilihan download, bila tidak muncul, maka copy paste link tadi ke aplikasi ADM
langkah 6.
pastikan muncul kata " mulai" , sehingga anda bisa langsung download file dengan mudah
Insya Allah selanjutnya file telah tersimpan di hp anda...........
NB :
--bagi antm yang belum bergabung dengan kami, silahkan ikuti channel telegram kami di : telegram.me/hardiskustadz
--disarankan untuk download dari wifi, karena ukuran file sangat besar sehingga bisa menghemat kuota internet antm
--bagi yang ingin download dari komputer/laptop menggunakan IDM (Internet Download Manager), antm bisa langsung buka link tersebut dan download via IDM menggunakan cara yang sama
--semoga bermanfaat
Jumat, 31 Oktober 2014
Hikmah Disunahkannya Puasa Hari Asyuro
Di riwayatkan dari Ibnu
Abbas semoga Allah meridhoinya berkata: "(Ketika) Rasulallah Sholallahu
'alaihi wa sallam datang ke kota Madinah, maka beliau mendapati orang-orang Yahudi berpuasa pada
hari Asyuro, ketika mereka di tanya
kenapa berpuasa, maka mereka menjawab: "Hari ini adalah hari di mana Allah
Ta'ala menolong Musa dan Bani Israil dari kejaran Fir'aun, dan kami berpuasa
pada hari ini sebagai bentuk pengagungan padanya". Lantas Rasulallah
Sholallahu 'alaihi wa sallam bersabda: "Kami lebih berhak dengan Musa dari
pada kalian". Kemudian beliau menyuruh kami untuk berpuasa pada
hari itu". HR Bukhari no: 3943, Muslim no: 127, 128, 1130. Dan dalam
riwayat Muslim ada tambahan, "Maka Musa berpuasa pada hari tersebut
sebagai bentuk rasa syukurnya kepada Allah, maka kami pun berpuasa".
Di dalam hadits di atas
menjelaskan tentang hikmah yang agung kenapa di syari'atkanya berpuasa pada
hari Asyuro, yaitu sebagai bentuk pengagungan pada hari ini sebagai wujud rasa
syukur kepada Allah Ta'ala mana kala Nabi Musa Alaihi salam dan bani israil di selamatkan dari kejaran Fir'aun,
dan di tenggelamkanya Fir'aun dan pasukanya pada hari ini.
Oleh karenanya Nabi
Musa alaihi sallam berpuasa pada
harinya sebagai bentuk rasa syukur kepada Allah Azza wa jalla, kemudian
orang-orang Yahudi pun ikut berpuasa. Dan umat Nabi Muhammad Sholallahu 'alaihi wa sallam lebih
berhak untuk mencontoh Nabi Musa alaihi
sallam dari pada orang-orang Yahudi. Kalau Nabi Musa alaihi sallam melakukan puasa (pada hari ini) sebagai wujud rasa
sykurnya kepada Allah Ta'ala, maka kita juga berpuasa dalam rangka yang sama
sebagai bentuk rasa syukur kita kepada Allah Azza wa jalla. Oleh karena itu
Nabi Muhammad Shalallahu 'alaihi wa
sallam bersabda: "Kami lebih utama untuk mengikuti Musa dari pada
kalian (wahai orang-orang Yahudi)". Di dalam riwayat yang lain, beliau
mengatakan: "Dan saya lebih berhak dengan Musa dari pada kalian".
Maksudnya yaitu kami lebih tepat dan lebih dekat untuk mengikuti Nabi Musa Alaihi Sallam dari pada kalian,
orang-orang Yahudi.
Karena kita memiliki kesamaan dalam masalah pokok-pokok
agama dengan beliau, begitu juga kita mempercayai kitab yang di bawanya,
sedangkan kalian, orang-orang Yahudi banyak menyelisihi beliau, baik dalam
pokok agama yang beliau ajarkan mau pun dalam kitab yang beliau bawa, dengan di
rubah atau di ganti. Dan Rasulallah Sholallahu
'alaihi wa sallam lebih taat dan lebih tunduk dalam
mengikuti kebenaran dari pada mereka orang-orang Yahudi, oleh sebab itu beliau
mengerjakan puasa pada hari Asyuro, dan memerintahkan supaya berpuasa pada hari
itu sebagai bentuk pengagungan dan penegasan akan hal itu.
Di riwayatkan
dari Abu Musa semoga Allah meridhoinya berkata: "Asyuro itu adalah hari
yang di agungkan oleh orang-orang Yahudi, dan menjadikanya sebagai hari raya.
Maka Rasulallah Shalallahu 'alaihi wa
sallam bersabda: "Berpuasalah kalian". Dalam riwayat Muslim di
sebutkan, "Adalah penduduk Khaibar mereka mengerjakan puasa
pada hari Aysyuro dan menjadikanya sebagai hari raya, sedangkan para wanita
pada hari itu memakai perhiasanya. Maka Rasulallah Shalallahu 'alaihi wa sallam bersabda: "Berpuasalah
kalian". HR Bukhari no: 2005, Muslim no: 129, 130, 1131.
Yang nampak dalam hal ini
bahwa termasuk dari hikmahnya berpuasa pada hari itu untuk menyelisihi
orang-orang Yahudi, yaitu dengan tidak menjadikan harinya sebagai hari raya,
dan mencukupkan hanya berpuasa saja, di karenakan hari raya tidak boleh
berpuasa, inilah sisi, dari bentuk menyelisihi orang-orang Yahudi pada hari
Asyuro. Dan akan datang penjelasanya –Insya Allah- sisi lain bari bentuk penyelisihan mereka, yaitu supaya
berpuasa pada hari ke sembilanya.
Ada dua kelompok yang sesat dalam
mengagungkan hari Asyuro, kelompok yang mirip sekali dengan perlakuan Yahudi
yang menjadikan hari Asyuro sebagai hari raya dan hari untuk bersenang-senang,
dengan menampakan pada hari tersebut bentuk-bentuk kebahagian, seperti halnya
mengecat rubah, memakai celak, memberi uang lebih pada keluarganya, memasak
makanan sepesial di luar kebiasaanya, dan lain sebagainya dari
perbuatan-perbuatan orang-orang bodoh, yang mereka menghadapi kesesatan dengan
kesesatan lainya, membalas perkara bid'ah dengan perbuatan bid'ah yang lainya.
Ada pun kelompok yang kedua
mereka menjadikan hari Asyuro ini sebagai hari belasungkawa, hari kesedihan,
dan ratapan. Di karenakan (pada hari tersebut) terbunuhnya Husain bin Ali
semoga Allah meridhoinya, sehingga mereka menampakan pada hari itu syi'ar-syi'ar orang-orang jahiliyah, seperti
halnya memukul pipi, merobek-robek saku, melantunkan syair-syair kesedihan,
membaca kisah-kisah yang banyak dustanya dari pada benarnya, membuka pintu
fitnah dengan perbuatanya tersebut, sehingga memecah belah umat. Maka ini
adalah amalan orang-orang yang telah tersesat di kehidupan dunia ini, sedangkan
pelakunya merasa bahwa itu perbuatan kebajikan.
Sungguh suatu nikmat yang
besar di mana Allah Ta'ala telah memberi hidayah kepada ahlu sunah, yang mana
mereka hanya mengerjakan titah Nabinya supaya berpuasa pada hari itu, dengan
selalu memperhatikan jangan sampai terjerumus menyerupai orang-orang Yahudi,
dan menjauhi perintah setan kepada mereka untuk melakukan perbuatan bid'ah.
Segala puji bagi Allah Ta'ala.
Ya Allah pahamkanlah kami dalam urusan
agama kami, mudahkanlah kami untuk mengerjakan dan istiqomah di dalamnya,
berilah kami kemudahan, dan jauhkanlah dari kesulitan, ampunilah kami di dunia
dan di akhirat. Sholawat serta salam semoga Allah Ta'ala curahkan kepada Nabi
kita Muhammad Sholallahu 'alaihi wa
sallam.
Penekanan Untuk Berpuasa Pada Hari Asyuro
Di riwayatkan dari Abu
Qatadah semoga Allah meridhoinya bahwa Rasulullah Shalallahu 'alaihi wa sallam pernah di tanya tentang puasa pada
hari Asyuro, maka beliau menjawab: "(Pahala puasa pada hari itu) akan
menghapus dosa-dosa pada tahun yang telah lalu". Di dalam riwayat yang
lain, beliau mengatakan: "Dan puasa pada hari Asyuro akan di ganjar
oleh Allah Ta'ala dengan di hapus dosa-dosanya pada tahun yang telah lewat".
HR Muslim no: 196, 197, 1162.
Dalam hadits ini menunjukan
atas keutamaan berpuasa pada hari Asyuro, yaitu pada hari kesepuluh pada syahrullah
Muharam, menurut pendapat yang kuat dan terkenal di kalangan para ulama.
Dalam sebuah hadits yang di riwayatkan
dari sahabat Abdullah bin Abbas semoga Allah meridhoi keduanya, bahwa beliau
pernah di tanya tentang puasa pada hari Asyuro, maka beliau menjawab:
"Tidak pernah saya mengetahui bahwa Rasulallah Shalallahu 'alaihi wa sallam berpuasa pada satu hari, lantas beliau
mengharapkan keutamaanya pada hari-hari yang lainya, melainkan puasa pada hari
ini, tidak mengharapkan keutamaan pada suatu bulan kecuali pada bulan ini,
yaitu bulan Ramadhan". HR Bukhari no: 2006, Muslim no: 1132.
Maka sudah seharusnya bagi
seorang muslim untuk mau berpuasa pada hari tersebut, mengajak keluarga dan
anak-anaknya untuk berpuasa, untuk bisa meraih keutamaanya dan mengikuti sunah
Nabi Muhammad Shalallahu 'alaihi wa
sallam.
Dari Jabir bin Samuroh semoga Allah
meridhoinya berkata: "Adalah Rasulallah Shalallahu 'alaihi wa sallam menyuruh untuk berpuasa pada Bulan
Asyuro, beliau mengajak kami, lalu kami pun membiasakanya..al-Hadits". HR
Muslim no: 1127.
Puasa adalah amalan sholeh yang paling
utama di sisi Allah Azza wa jalla, (seperti telah di ketahui bahwa puasa asyuro
adalah puasa sunah) maka termasuk dari faidah-faidah yang bisa di dapat dari
puasa sunah adalah:
v Pahalanya
akan di tambah dan lipat gandakan bagi yang
menjalankannya.
v Bahwa puasa sunah kedudukanya sama seperti halnya ibadah sunah
lainya yaitu akan menggantikan kekurangan yang ada pada kewajiban yang telah di
kerjakan, oleh karena itu Nabi Muhammad Shalallahu 'alaihi wa sallam mengatakan dalam masalah sholat:
"Berkata Allah Tabaroka wa ta'ala: "Lihatlah apakah pada hamba -Ku
ini ada amalan sunah? Sebagai penyempurna sholat (wajibnya) dari kekurangan
yang ada, kemudian hal itu di lakukan pada seluruh amalannya". HR Tirmidzi
dari haditsnya Abu Hurairah secara marfu' no: 413, beliau mengatakan hadits
hasan
.
Sebagaimana juga bahwa puasa sunnah akan
menjadikan seorang muslim merasa
bersemangat untuk bisa menaiki tangga ketaatan kepada Allah Ta'ala, dan meraih
kecintaa -Nya, sebagaimana di sebutkan dalam hadits qudsi, di mana Allah
berfirman: "Tidaklah seorang hamba mendekatkan diri kepada -Ku dengan
sesempurna mungkin dari kewajiban yang telah Aku wajibkan padanya, sampai
dengan sunah-sunah yang ada sampai Aku mencintainya..". HR Bukhari no:
6502.
Perlu di ketahui bahwa
setiap nash yang datang dengan menjelaskan akan mengampuni dosa pada sebagian
amal sholeh, seperti pada wudhu, puasa Ramadhan, puasa pada hari Arafah, hari
Asyuro dan yang lainya, bahwa yang di maksud dalam hal itu adalah dosa-dosa
kecil saja, di karenakan ibadah-ibadah yang sangat agung saja seperti sholat
yang lima waktu, sholat jum'at, puasa Ramadhan tidak bisa menghapus dosa-dosa
besar –sebagaimana hal itu telah tetap di dalam sunah- lantas bagaimana dengan
amalan sholeh yang lebih rendah kedudukanya dari ibadah-ibadah yang agung
tersebut?
Oleh karena itu kebanyakan para ulama
berpendapat bahwa dosa-dosa besar seperti halnya riba, berzina, perdukunan dan
yang lainya, tidak mungkin bisa di hapus dengan amalan sholeh, namun dirinya
wajib bertaubat atau di tegakkan hukuman rajam kalau itu berkaitan dengan hukum
rajam.
Maka wajib bagi setiap
muslim untuk cepat-cepat bertaubat dari seluruh dosa-dosanya, baik dosa yang
kecil maupun dosa yang besar, pada hari-hari yang penuh dengan keutamaan ini.
Mudah-mudahan Allah Ta'ala akan menerima taubatnya dan mengampuni
dosa-dosanya, dan juga menerima amal ketaatanya. Di karenakan melakukan taubat
pada zaman yang mempunyai keutamaan yang besar, karena biasanya hati itu akan
mudah untuk di ajak melakukan ketaatan, lebih senang untuk melakukan kebajikan,
begitu pula mudah sekali mengakui dosa-dosa yang telah di lakukanya, dan
menyesali apa yang telah di lakukan, apalagi kita sekarang masih ada pada
permulaan tahun baru, walau pun demikian kewajiban taubat itu tetap wajib untuk
dikerjakan di sepanjang tahun.
Ya Allah yang memperbaiki
keadaan orang-orang sholeh perbaikilah kerusakan yang ada pada hati-hati kami,
tutupilah cacatnya di dunia mau pun di akhirat nanti. Ya Allah jadikanlah
kecintaan kami pada iman, hiasilah di hati-hati kami denganya, dan jadikanlah
kami benci kepada kekufuran, kefasikan dan kemaksiatan. Dan jadikanlah kami di
antara orang-orang yang mendapat bimbingan -Mu. Sholawat serta salam semoga
Allah Ta'ala curahkan kepada Nabi kita Muhammad Sholallahu 'alaihi wa sallam.
www.islamhouse.com
Wasiat Syaikh Bin Baz rahimahullah Untuk Seluruh Mahasiswa Universitas Islam Madinah
Syaikh Abdul Aziz Bin Abdullah Bin Baz rahimahullah, sosok ulama abad ini yang zuhud, dermawan, dan tegar dalam dakwah tauhid. merupakan sebuah kebanggaan bagi Universitas Islam Madinah, bahwa beliau pernah ikut andil dalam membimbing dan mendidik para penuntut ilmu disana, sehingga tidak heran bila muncul melalui tangan beliau dai - dai islam yang terus tegak dalam sunnah, menyambung tongkat estafet dakwah islam dari masa kemasa.
Meski beliau telah wafat, tapi peninggalan dan warisan beliau tertancap dalam sanubari para penuntut ilmu, hal ini dikarenakan keikhlasan dan kecintaan beliau yang sangat besar kepada mereka. Diantara bentuk kecintaan beliau, adalah sebuah wasiat emas, sangat layak ditulis dengan tinta emas, yang diperuntukkan kepada para Mahasiswa Universitas Islam madinah, tak terkhusus pada zaman beliau, tapi untuk semua kalangan hingga akhir zaman.
Pelajaran Dasar Ibadah Haji
Menunaikan ibadah haji adalah harapan setiap muslim. Selain sebagai rukun islam kelima, haji juga memiliki banyak sekali pahala dan keutamaan. Setiap tahunnya jutaan umat islam menunaikan ibadah haji di Makkah, dan tentunya umat islam Indonesia yang sebagai negara islam terbesar di dunia tak mau ketinggalan event ibadah tahunan ini. Nah, pada kesempatan kali ini, akan kami berikan sedikit ilmu berkaitan dengan haji , yang semoga dapat bermanfaat untuk kita semua.
Bolehkah Membawa Mushaf Saat Shalat Tarawih ?
Syaikh Utsaimin ditanya,”Apa hukumnya jika seorang ma’mum membawa mushaf ketika shalat tarawih bersama imam dengan alasan mengikuti bacaan imam?”
Syaikh menjawab,”Mengikuti bacaan imam dengan membaca mushaf, berarti si makmum membawa mushaf untuk menyimak bacaan imam. Hal ini (dibolehkan) jika memang dibutuhkan, misalnya jika sang imam lemah hafalannya lalu iapun berkata kepada salah seorang jemaah shalat,”Peganglah mushaf, jika aku salah membaca Al-Qur’an benarkanlah bacaanku!”, maka yang seperti ini tidak apa-apa karena memang dibutuhkan.
Kapankah Malam Lailatul Qadr ?
Syaikh Utsaimin ditanya,”Apakah malam lailatul qadar tertentu pada satu malam ataukah berpindah-pindah (berubah-ubah pada setiap tahunnya) dari satu malam ke malam yang lainnya?”
Beliau menjawab,” Tidak diragukan lagi bahwa malam lailatul qadar itu ada di bulan Ramadhan sesuai dengan firman Allah
إِنَّا أَنْزَلْنَاهُ فِيْ لَيلَةِ الْقَدْر
“Sesungguhnya Kami telah menurunkannya (Al-Qur’an) pada malam kemuliaan (malam lailatul qadar)” (QS 97:1).
Lembaran Kisah Syaikh Utsaimin rahimahullah ( Bag. 2 )
Abdullah bin ‘Ali Al-Matawwu’ menceritakan bahwa ia pernah menemani perjalanan Asy-Syaikh Al-’Utsaimin dari Unaizah menuju Al-Bada’i yang jaraknya sekitar 15 km untuk memenuhi undangan acara makan siang. Setelah acara selesai, dalam perjalanan pulang rombongan Asy-Syaikh Al-’Utsaimin menjumpai seorang laki-laki yang memiliki jenggot berwarna merah dan dengan pandangan bersahabat ia melambaikan tangan ke mobil kami. Asy-Syaikh Al-’Utsaimin berkata, “Pelan- pelan, kita akan ajak dia bersama kita.” Asy-Syaikh Al-’Utsaimin kemudian berkata, “Hendak pergi kemana anda?” Laki-laki itu menjawab, “Bolehkah saya menumpang sampai ke Unaizah?” Asy-Syaikh Al-’Utsaimin berkata, “Boleh, tapi dengan dua syarat, pertama anda tidak boleh merokok dan kedua anda harus selalu mengingat Allah.” Ia menjawab, “Saya adalah laki-laki yang tidak merokok. Saya tadinya menumpang kepada seorang laki-laki yang merokok, maka saya minta
Lembaran Kisah Syaikh Utsaimin rahimahullah ( Bag. 1 )
Asy-Syaikh Hamad bin ‘Abdillah Al-Jutaili berkata:
Saya mempunyai beberapa kenangan tentang Syaikh Al-Utsaimin, yaitu selama saya belajar kepada beliau selama 30 tahun di Al-Jami’ Al-Kabir, Unaizah. Yaitu tentang kesabaran beliau, dimana pada awal perjalanan mengajar beliau hanya ada saya dan beberapa pelajar lain, namun beliau senantiasa bersabar sampai akhirnya kajian beliau berkembang dan diikuti oleh ribuan pelajar. (Safahat Mushriqah min Hayat Al-Imam Muhammad bin Shalih Al-’Utsaimin, hal. 80)
Lembaran Kisah Syaikh Utsaimin rahimahullah ( Bag. 3 Habis)
Abu Khalid Abdul Karim Al-Miqrin menceritakan: Telah diketahui oleh banyak orang bahwa Asy- Syaikh Al-’Utsaimin adalah orang yang tidak senang dengan penghormatan, termasuk gelar atau jabatan tinggi. Beliau adalah anggota Lembaga Ulama Senior (Kibarul Ulama), namun beliau meminta saya agar tidak menyebutkan hal ini saat saya mengenalkan beliau dalam acara kajian di radio (Nur ‘alad Darb). Beliau minta saya cukup menyebutkan beliau sebagai imam dan khatib Masjid Al-Jami’ Al-Kabir, Unaizah dan guru di Fakultas Syariah dan Ushuluddin, Qashim. Maka saya pun memenuhi permintaan beliau sejak saya memandu acara ini sampai beliau meninggal dunia. Beberapa orang yang senang kepada Asy-Syaikh Al-’Utsaimin bertanya, “Ya Syaikh Khalid, mengapa anda tidak menyebutkan Asy-Syaikh Al-’Utsaimin sebagai anggota Lembaga Ulama Senior?” Saya menjawab bahwa ini adalah permintaan dari beliau sendiri. (Arba’ah ‘Ashar ‘am Ma’a Samahatil ‘Allammah Asy-Syaikh Muhammad bin Shalih Al-’Utsaimin, hal. 34)
Keutamaan Bulan Allah Muharam
Di riwayatkan dari Abu Hurairah semoga Allah meridhoinya, beliau berkata: "Rasulallah Sholallahu 'alaihi wa sallam pernah bersabda : "Sebaik-baik puasa setelah puasa Ramadhan adalah puasa pada bulan (Allah) Muharam, dan sebaik-baik sholat setelah sholat wajib adalah sholat sunah".
Dan pada riwayat yang lain beliau mengatakan: "Sholat yang di kerjakan pada pertengahan malam". HR Muslim no: 1163.
Hari Asyuro Dalam Sejarah
Hadits ini menunjukan bahwa orang-orang Jahiliyah dahulu mereka telah mengetahui adanya puasa pada hari Asyuro, di mana hari itu adalah hari yang sudah di kenal di kalangan mereka, bahwasanya mereka juga melakukan puasa pada hari-hari tersebut, begitu pula Rasulallah Shalallahu 'alaihi wa sallam juga ikut berpuasa, dan puasanya terus berlanjut sampai beliau hijrah ke Madinah, namun tidak menyuruh para sahabatnya untuk berpuasa, maka hal ini menunjukan atas kesucian dan agungnya kedudukan hari tersebut bagi orang-orang Arab pada zaman Jahiliyah sebelum di utusnya Nabi Muhammad Shalallahu 'alaihi wa sallam, oleh karena itu mereka pada hari itu menutupi Ka'bah, sebagaimana di kisahkan dalam hadits Aisyah semoga Allah meridhoinya, beliau berkata: "Adalah orang-orang pada zaman Jahiliyah, mereka berpuasa pada hari Asyuro, sebelum di wajibkanya puasa Ramadhan, dan bertepatan dengan hari itu Ka'bah ditutupi dengan kain kiswah..".HR Bukhari no: 1952.
Berkata Imam al-Qurthubi mengomentari hadits yang di riwayatkan Aisyah: "Hadits Aisyah menunjukan bahwa berpuasa pada hari tersebut sudah di kenal di kalangan mereka, akan kedudukan nya dan di syari'atkanya (untuk berpuasa), kemungkinan adanya mereka melakukan puasa karena mereka menganggap bahwa itu bagian dari syari'at Nabi Ibrohim dan anaknya Isma'il Alaihima sallam, karena sesungguhnya mereka sering menasabkan dirinya pada kedua Nabi tersebut, dan juga sering kali mereka menasabkan kepada keduanya dalam masalah hukum-hukum yang berkaitan dengan ibadah haji dan ibadah yang lainya.."[i]
Dan yang bisa di ambil faidahnya dari sekumpulan hadits-hadits di atas adalah bahwa berpuasa pada hari Asyuro pertama kalinya adalah wajib sebelum hijrahnya Nabi Muhammad Shalallahu 'alaihi wa sallam ke Madinah, menurut pendapat yang kuat dari kalangan para ulama.[ii] Berdasarkan ketetapan perintah dari Nabi Muhammad Shalallahu 'alaihi wa sallam, di riwayatkan dari Salamah bin al-Akwa' semoga Allah meridhoinya berkata: "Nabi Muhammad Shalallahu 'alaihi wa sallam menyuruh seorang yang baru masuk Islam supaya (ketika pulang ke kabilahnya) menyeru kepada manusia, bahwa siapa yang sudah terlanjur makan (maksudnya tidak berpuasa pada hari Asyuro.pent) hendaknya berpuasa pada sisa harinya, sedangkan siapa yang belum makan (apa-apa) maka hendaknya berpuasa, karena pada hari ini adalah hari Asyuro". HR Bukhari no: 2007, Muslim no: 1135. Dan hadits ini mempunyai penguat dari hadits Rubayi' bint Mu'wadz yang di keluarkan oleh Bukhari no: 1860.
Ketika di wajibkanya puasa pada bulan Ramadhan, yaitu pada tahun kedua setelah hijriyahnya Nabi Muhammad Shalallahu 'alaihi wa sallam maka kewajiban untuk berpuasa pada hari Asyuro di hapus, dan hukumnya tetap tapi menjadi sunah, sedangkan perintah untuk berpuasa pada hari Asyuro tidak pernah terjadi melainkan dalam setahun sekali yaitu pada tahun kedua hijriyah ketika di wajibkan puasa Asyuro pada awal tahun, kemudian pada pertengahannya di wajibkan untuk berpuasa Ramadhan. Kemudian Nabi Muhammad Shalallahu 'alaihi wa sallam berniat pada akhir hayatnya –yaitu pada tahun kesepuluh hijriyah- untuk tidak berpuasa pada hari kesepuluh, namun akan berpuasa pada hari sebelumnya yaitu hari ke Sembilan. Sebagaimana akan datang penjelasanya pada bab berikutnya –insya Allah- yang mana itu merupakan bagian dari bentuk-bentuk menyelisihi ahli kitab di dalam tata cara pelaksanaan puasa mereka.
Ya Allah, Dzat yang tidak terpengaruh dengan perbuatan maksiat hamba -Nya, Dzat yang tidak mengambil manfaat dari ketaatan hamba -Nya. Berilah kami kemudahan untuk kembali dan bertaubat kepada -Mu, Wahai Rabb kami bangunkanlah kami dari tidur kelalaian, ingatkanlah kami supaya kami bisa menggunakan waktu-waktu yang terbuang. Ya Allah jadikanlah kami di antara orang-orang yang bertawakal kepada -Mu, lalu berilah kami kecukupan akan hal itu, Ya Allah sesungguhnya kami memohon kepada -Mu petunjuk, maka berilah kami petunjuk -Mu, memohon kepada -Mu pertolongan, maka turunkanlah pertolongan -Mu, menyembah kepada -Mu maka rahmatilah kami. Sholawat serta salam semoga Allah Ta'ala curahkan kepada Nabi kita Muhammad Sholallahu 'alaihi wa sallam.
Kamis, 30 Oktober 2014
Point – Point Penting Beramal Di Bulan Muharram
Bulan Muharram telah tiba. Tanpa terasa setahun telah berlalu, kini kita
menghadapi setahun yang akan datang. Merupakan nikmat Allah yang sangat besar
sehingga kita masih diberi umur untuk tetap dapat beribadah kepadanya di muka
bumi ini. Sehingga sudah selayaknya kita bersyukur kepada Allah dengan berusaha
menjadikan tahun ini lebih bermanfaat dari sebelumnya.
Bulan Muharram yang merupakan awal tahun Hijriyah, tidak seperti bulan –
bulan selainnya. Terdapat beberapa keutamaan yang ada pada bulan ini, termasuk
amalan yang disyareatkan pada bulan ini. Pada postingan kali ini, akan kami
sebutkan sedikit point – point penting panduan beramal di bulan Muharram yang semoga bisa menambah faedah kepada kita semua dalam memanfaatkan momen berharga ini.