Jumat, 31 Oktober 2014

Penekanan Untuk Berpuasa Pada Hari Asyuro

Leave a Comment
Di riwayatkan dari Abu Qatadah semoga Allah meridhoinya bahwa Rasulullah Shalallahu 'alaihi wa sallam pernah di tanya tentang puasa pada hari Asyuro, maka beliau menjawab: "(Pahala puasa pada hari itu) akan menghapus dosa-dosa pada tahun yang telah lalu". Di dalam riwayat yang lain, beliau mengatakan: "Dan puasa pada hari Asyuro akan di ganjar oleh Allah Ta'ala dengan di hapus dosa-dosanya pada tahun yang telah lewat". HR Muslim no: 196, 197, 1162.

Dalam hadits ini menunjukan atas keutamaan berpuasa pada hari Asyuro, yaitu pada hari kesepuluh pada syahrullah Muharam, menurut pendapat yang kuat dan terkenal di kalangan para ulama.

Dalam sebuah hadits yang di riwayatkan dari sahabat Abdullah bin Abbas semoga Allah meridhoi keduanya, bahwa beliau pernah di tanya tentang puasa pada hari Asyuro, maka beliau menjawab: "Tidak pernah saya mengetahui bahwa Rasulallah Shalallahu 'alaihi wa sallam berpuasa pada satu hari, lantas beliau mengharapkan keutamaanya pada hari-hari yang lainya, melainkan puasa pada hari ini, tidak mengharapkan keutamaan pada suatu bulan kecuali pada bulan ini, yaitu bulan Ramadhan". HR Bukhari no: 2006, Muslim no: 1132.

Maka sudah seharusnya bagi seorang muslim untuk mau berpuasa pada hari tersebut, mengajak keluarga dan anak-anaknya untuk berpuasa, untuk bisa meraih keutamaanya dan mengikuti sunah Nabi Muhammad Shalallahu 'alaihi wa sallam.

Dari Jabir bin Samuroh semoga Allah meridhoinya berkata: "Adalah Rasulallah Shalallahu 'alaihi wa sallam menyuruh untuk berpuasa pada Bulan Asyuro, beliau mengajak kami, lalu kami pun membiasakanya..al-Hadits". HR Muslim no: 1127.

Puasa adalah amalan sholeh yang paling utama di sisi Allah Azza wa jalla, (seperti telah di ketahui bahwa puasa asyuro adalah puasa sunah) maka termasuk dari faidah-faidah yang bisa di dapat dari puasa sunah adalah:

v  Pahalanya akan di tambah dan lipat gandakan bagi yang menjalankannya.
v  Bahwa puasa sunah kedudukanya sama seperti halnya ibadah sunah lainya yaitu akan menggantikan kekurangan yang ada pada kewajiban yang telah di kerjakan, oleh karena itu Nabi Muhammad Shalallahu 'alaihi wa sallam mengatakan dalam masalah sholat: "Berkata Allah Tabaroka wa ta'ala: "Lihatlah apakah pada hamba -Ku ini ada amalan sunah? Sebagai penyempurna sholat (wajibnya) dari kekurangan yang ada, kemudian hal itu di lakukan pada seluruh amalannya". HR Tirmidzi dari haditsnya Abu Hurairah secara marfu' no: 413, beliau mengatakan hadits hasan
.
Sebagaimana juga bahwa puasa sunnah akan menjadikan seorang  muslim merasa bersemangat untuk bisa menaiki tangga ketaatan kepada Allah Ta'ala, dan meraih kecintaa -Nya, sebagaimana di sebutkan dalam hadits qudsi, di mana Allah berfirman: "Tidaklah seorang hamba mendekatkan diri kepada -Ku dengan sesempurna mungkin dari kewajiban yang telah Aku wajibkan padanya, sampai dengan sunah-sunah yang ada sampai Aku mencintainya..". HR Bukhari no: 6502.

Perlu di ketahui bahwa setiap nash yang datang dengan menjelaskan akan mengampuni dosa pada sebagian amal sholeh, seperti pada wudhu, puasa Ramadhan, puasa pada hari Arafah, hari Asyuro dan yang lainya, bahwa yang di maksud dalam hal itu adalah dosa-dosa kecil saja, di karenakan ibadah-ibadah yang sangat agung saja seperti sholat yang lima waktu, sholat jum'at, puasa Ramadhan tidak bisa menghapus dosa-dosa besar –sebagaimana hal itu telah tetap di dalam sunah- lantas bagaimana dengan amalan sholeh yang lebih rendah kedudukanya dari ibadah-ibadah yang agung tersebut?

Oleh karena itu kebanyakan para ulama berpendapat bahwa dosa-dosa besar seperti halnya riba, berzina, perdukunan dan yang lainya, tidak mungkin bisa di hapus dengan amalan sholeh, namun dirinya wajib bertaubat atau di tegakkan hukuman rajam kalau itu berkaitan dengan hukum rajam.

Maka wajib bagi setiap muslim untuk cepat-cepat bertaubat dari seluruh dosa-dosanya, baik dosa yang kecil maupun dosa yang besar, pada hari-hari yang penuh dengan keutamaan ini. Mudah-mudahan Allah Ta'ala akan menerima taubatnya dan mengampuni dosa-dosanya, dan juga menerima amal ketaatanya. Di karenakan melakukan taubat pada zaman yang mempunyai keutamaan yang besar, karena biasanya hati itu akan mudah untuk di ajak melakukan ketaatan, lebih senang untuk melakukan kebajikan, begitu pula mudah sekali mengakui dosa-dosa yang telah di lakukanya, dan menyesali apa yang telah di lakukan, apalagi kita sekarang masih ada pada permulaan tahun baru, walau pun demikian kewajiban taubat itu tetap wajib untuk dikerjakan di sepanjang tahun.

Ya Allah yang memperbaiki keadaan orang-orang sholeh perbaikilah kerusakan yang ada pada hati-hati kami, tutupilah cacatnya di dunia mau pun di akhirat nanti. Ya Allah jadikanlah kecintaan kami pada iman, hiasilah di hati-hati kami denganya, dan jadikanlah kami benci kepada kekufuran, kefasikan dan kemaksiatan. Dan jadikanlah kami di antara orang-orang yang mendapat bimbingan -Mu. Sholawat serta salam semoga Allah Ta'ala curahkan kepada Nabi kita Muhammad Sholallahu 'alaihi wa sallam.

diambil dari buku karya Syaikh Abdullah Al Fauzan

edisi terjemahan bahasa Indonesia " hadits - hadits seputar bulan Muharram "
www.islamhouse.com 


0 komentar:

Posting Komentar