Jumat, 31 Oktober 2014

Wasiat Syaikh Bin Baz rahimahullah Untuk Seluruh Mahasiswa Universitas Islam Madinah

Leave a Comment

Syaikh Abdul Aziz Bin Abdullah Bin Baz rahimahullah, sosok ulama abad ini yang zuhud, dermawan, dan tegar dalam dakwah tauhid. merupakan sebuah kebanggaan bagi Universitas Islam Madinah, bahwa beliau pernah ikut andil dalam membimbing dan mendidik para penuntut ilmu disana, sehingga tidak heran bila muncul melalui tangan beliau dai - dai islam yang terus tegak dalam sunnah, menyambung tongkat estafet dakwah islam dari masa kemasa.

Meski beliau telah wafat, tapi peninggalan dan warisan beliau tertancap dalam sanubari para penuntut ilmu, hal ini dikarenakan keikhlasan dan kecintaan beliau yang sangat besar kepada mereka. Diantara bentuk kecintaan beliau, adalah sebuah wasiat emas, sangat layak ditulis dengan tinta emas, yang diperuntukkan kepada para Mahasiswa Universitas Islam madinah, tak terkhusus pada zaman beliau, tapi untuk semua kalangan hingga akhir zaman. 

Terutama Antum yang saat ini menjadi Mahasiswa di Universitas yang penuh barokah ini, sudah selayaknya menyiramkan embun sejuk petuah beliau. sang guru, bapak, dan teladan kita.

Berikut kami berikan terjemahan dari nasehat beliau yang diperuntukkan para Mahasiswa Universitas Islam Madinah secara khusus, dan kepada seluruh penuntut ilmu umumnya, semoga bisa bermanfaat untuk kaum muslimin................

الحمد لله وكفى وسلام على عباده الذين اصطفى ، أما بعد 

Yang aku wasiatkan untuk anak – anakku, para mahasiswa Universitas Islam Madinah adalah :

Bertaqwa kepada Allah di setiap keadaan dan semangat dalam menuntut ilmu, memberikan perhatian penuh pada materi muqarrar, saling mudzakarah ( mengingatkan ) hal – hal yang masih belum dipahami, mendengarkan dosen dengan seksama, dan menanyakan hal yang tidak dimengerti dengan cara yang baik.

Diantara sebab mendapatkan ilmu adalah : memperbaiki niat, menjaga waktu, dan mengamalkan ilmu yang diketahui.

Sebagaimana diriwayatkan : “ barangsiapa yang mengamalkan apa yang ia tahu, Allah akan memberikannya ilmu yang belum ia tahu “

Sebagaimana dalam Al Qur’an Allah ta’ala berfirman 
  
{ وَالَّذِينَ اهْتَدَوْا زَادَهُمْ هُدًى وَآتَاهُمْ تَقْواهُمْ  }



“ Dan orang-orang yang mau menerima petunjuk, Allah menambah petunjuk kepada mereka dan memberikan balasan ketaqwaannya “ ( Muhammad : 17 )


Juga firman Nya :


{ وَيَزِيدُ اللَّهُ الَّذِينَ اهْتَدَوْا هُدًى }

“  Dan Allah akan menambah petunjuk kepada mereka yang telah mendapat petunjuk “ 
( Maryam : 76 )


Sebab yang tak kalah penting pula adalah : istiqomah dalam bertaqwa dan berusaha menjauhi maksiat.


Allah subhaanahu wa ta’ala berfirman :



{ وَمَن يَتَّقِ اللَّهَ يَجْعَل لَّهُ مَخْرَجاً  وَيَرْزُقْهُ مِنْ حَيْثُ لَا يَحْتَسِبُ }


“ Dan barangsiapa yang bertaqwa kepada Allah maka Allah akan menjadikan banginya jalan keluar, dan memberikan ia rizqy dari jalan yang tidak ia sangka – sangka “ ( At Talaq : 2 - 3 )


Maka, terbebas dari kebodohan adalah jalan keluar terpenting yang patut untuk dicari, sebagaimana ilmu adalah rizqy terbaik sebagai hasil dari taqwa kepada Allah.

Allah ta’ala berfirman :


{ يِا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُواْ إَن تَتَّقُواْ اللّهَ يَجْعَل لَّكُمْ فُرْقَاناً وَيُكَفِّرْ عَنكُمْ سَيِّئَاتِكُمْ وَيَغْفِرْ لَكُمْ وَاللّهُ ذُو الْفَضْلِ الْعَظِيمِ }

“ Wahai orang-orang beriman, jika kamu bertaqwa kepada Allah, Kami akan memberikan kepadamu Furqaan . Dan kami akan jauhkan dirimu dari kesalahan-kesalahanmu, dan mengampuni (dosa-dosa)mu. Dan Allah mempunyai karunia yang besar “ ( Al Anfaal : 29 )


Tafsir terbaik dari kata Furqan adalah : apa yang didapatkan oleh seorang hamba berupa cahaya ilmu, yang dengannya ia dapat membedakan antara haq dan batil.


Bermaksiat kepada Allah dapat menghalangi seseorang untuk mendapatkan ilmu yang bermanfaat. Hal ini dapat dipahami baik dari Al Qur’an dan Sunnah maupun realita.


Allah ta’ala berfirman

{ وَمَا أَصَابَكُم مِّن مُّصِيبَةٍ فَبِمَا كَسَبَتْ أَيْدِيكُمْ وَيَعْفُو عَن كَثِير}ٍ 


“ Dan musibah apapun yang menimpamu maka disebabkan oleh perbuatan tanganmu sendiri, dan Allah memaafkan sebagian besar (dari kesalahan-kesalahanmu) “ ( A Syura : 30 )

Dan tentu tak diragukan lagi, bahwa dihalangi dari ilmu yang bermanfaat adalah musibah terbesar. Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam bersabda:


إن العبد ليحرم الرزق بالذنب يصيبه


“ Sungguh seorang hamba akan dihalangi dari rizqy disebabkan dosa yang ia lakukan “

Inilah Imam Syafi’i rahimahullah tatkala menghadap kepada Imam Malik rahimahullah, beliau berkata kepadanya ( sungguh Allah telah menganugrahkan kepadamu cahaya, maka janganlah engkau padamkan cahaya itu dengan maksiat )

Imam Syafi’i rahimahullah berkata :

 Aku mengadu kepada Wakie’ lemahnya hafalanku


Ia tunjuki tinggalkan kemaksiatan


Ia katakan ketahuilah ilmu itu bak cahaya


Dan cahaya Allah bukanlah anugrah


Untuk orang bergelimang kemaksiatan 

Aku berdoa semoga Allah memberikan kalian taufiq berupa ilmu yang bermanfaat dan amal shalih, dan semoga Allah menjadikan kalian bermanfaat bagi hamba – hambanya, sungguh Allah adalah sebaik – baik Dzat yang diminta.

Assalaamualaikum warahmatullahi wabarakaatuhu

Wakil Pimpinan Universitas Islam Madinah
Abdul Aziz Bin Abdullah Bin Baz





Sumber : http: // binbaz.org.sa/mat/8297
             bisa dilihat pula di maktabah Syamilah dan Majmu Fatawa Syaikh Bin Baz

________________________________________________________

- terima kasih atas kunjungan anda di SantriMadinah.blogspot.com
- bila menurut anda artikel ini bermanfaat mohon disebarkan semoga Allah melimpahkan pahala Anda
- komentar, kritik dan saran anda sangat bermakna bagi kami
- diizinkan mencopy content blog ini dengan syarat menyertakan link dan sumber serta tidak merubah isi artikel dari blog ini



0 komentar:

Posting Komentar