Menulis memiliki banyak sekali kegunaan.
Selain sebagai pengikat ilmu pengetahuan, menulis juga banyak digunakan sebagai
hobi yang menyenangkan. Menulis diary, jurnal, novel, puisi, cerita, bahkan tak
sedikit orang yang setiap hari menulis hanya untuk update status.
Memiliki hobi menulis tentu sangat
bermanfaat terutama dalam kancah menuntut ilmu syar’i. Para ulama salaf adalah
teladan kita dalam hal ini. Dengan besarnya semangat, kerja keras, dan
keikhlasan, mereka telah memberi kita
khazanah ilmu yang sangat berharga dalam buku – buku yang mereka tinggalkan.
Dalam postingan kali ini, akan kami
berikan sedikit kisah dan untaian hikmah para salaf yang semoga dapat menambah
semangat kita dalam menuntut ilmu.
Ia Menulis Sementara Aku Tidak
Abu Hurairah radhiallahu anhu berkata (
tidak ada satupun sahabat Nabi shallallahu alaihi wa sallam yang lebih banyak
haditsnya daripada aku, kecuali Abdullah bin Amr, karena sesungguhnya ia menulis
sementara aku tidak menulis ) diriwayatkan oleh bukhari : 113
Tulislah Walau Di Dinding
As Sya'by rahimahullah berkata ( bila
engkau mendengar sesuatu maka tulislah walaupun di dinding ) diriwayatkan oleh
Abu Khaitsamah dalam Al Ilmu no 146
Segera Ia Tulis Karena Takut
Hilang
Al Humaidy rahimahullah berkata ( aku
pernah pergi bersama Syafi'I ke Mesir, Ia tinggal di atas sementara aku tinggal
di tengah, suatu saat aku keluar malam hari dan aku melihat ia menyalakan
lentera, maka aku pun berteriak kepadanya, ia mendengar suaraku lalu ia berkata
: naiklah, maka aku naik ternyata ada
kertas dan tinta, aku berkata : apa yang engkau lakukan wahai Abu Abdillah ? Ia berkata : terpikirkan
olehku makna suatu hadits atau suatu masalah ilmiyah dan aku takut akan hilang
dariku maka aku menyalakan lentera dan menulisnya ) Manakib As Syaafi'I : 43
Banyak Sekali Kitab Yang Telah Ia
Salin Dengan Tangannya
Adalah Muhammad bin Ahmad bin Qudamah
rahimahullah telah menulis ulang banyak sekali kitab dengan tanganya sendiri
diantaranya : Al Mughny, Tafsir Al Baghawy, Hilyatul Auliyaa, Al Ibaanah milik
Ibnu Batthah, dan banyak juga mushaf Al Qur’an yang ia salin. ( Dzail Thabaqaat
Hanabilah 2 / 53 )
Bila Tidak Ditulis Maka Sia – Sia
Ma’mar rahimahullah berkata ( aku
meriwayatkan beberapa hadits kepada Yahya bin Abi Katsir , lalu ia berkata :
tuliskan untukku hadits ini dan hadits ini, maka aku berkata : aku tidak suka
menulis ilmu, ia berkata : tulislah karena sesungguhnya bila engkau tidak
menulis maka engkau telah berbuat sia – sia ) atau ia berkata ( …..engkau akan
lemah ) diriwayatkan oleh Abdurrazaq dalam Al Mushannaf no. 20488
Jangan Pergi Sampai Aku
Menulisnya
Abdurrahman bin Mahdy rahimahullah
berkata ( aku pernah berjalan bersama Abdullah bin Mubarak lalu aku ingatkan ia tentang suatu hadits, maka ia berkata : jangan pergi sampai aku menulisnya
) Hilyatul Auliyaa ( 9 / 3 )
Ia Menulis Apapun Yang Ia Dengar
Abu Az Zinaad rahimahullah berkata ( dahulu kami hanya menulis halal dan haram
saja, sementara Ibnu Syihab menulis apapun yang ia dengar, maka tatkala hal –
hal tersebut dibutuhkan, akupun tahu bahwa Ibnu Syihab adalah orang yang paling
berilmu ) Siyar A’laamin Nubala ( 5 / 332 )
Tanpa Tulisan Tak Akan Bisa Hafal
Abu Shalih Al Faraa’ rahimahullah
berkata ( aku bertanya kepada Ibnul
Mubarak tentang pentingnya menulis ilmu, maka ia berkata : kalau bukan karena tulisan tentulah kita tak akan hafal ) Siyar A’laamin Nubalaa ( 8 / 409 )
Menulis Sambil Berdiri
Abu Fadhl bin Nabhan Al Adiib
rahimahullah berkata ( suatu ketika aku melihat Abul Alaa di dalam salah satu
masjid diantara masjid – masjid Baghdad, Ia sedang menulis sambil bediri
diatas kedua kakinya, karena lentera – lentara di tempat itu sangat tinggi )
Dzail Thabaqaat Hanabilah 1 / 326
Seakan Setiap Hari Menulis Enam
Puluh Lembar Lebih
Imam Abu Ja’far Muhammad bin Jarir At
Thabary rahimahullah bisa dibilang keajaiban bagi umat islam. Ia telah menulis
banyak kitab dalam berbagai bidang ilmu, seandainya jumlah seluruh kertas yang
telah ia tulis dibagi dengan jumlah umurnya, maka seakan setiap hari beliau menulis
enam puluh lembar lebih. Suatu ketika ia menyuruh murid – muridnya untuk
menulis tarikh islam atau tafsir, lalu beliau meminta disediakan tiga puluh
ribu lembar kertas. Maka para muridnya berkata ( pekerjaan ini akan membutuhkan
waktu yang sangat panjang ) maka ia berkata kepada mereka ( Allahu Akbar !
telah matikah semangat kalian, sediakan tiga puluh ribu lembar kertas )
Tadzkiratul Huffadz 2 / 712
________________________________________________________
- terima kasih atas kunjungan anda di SantriMadinah.blogspot.com
- bila menurut anda artikel ini bermanfaat mohon disebarkan semoga Allah melimpahkan pahala Anda
- komentar, kritik dan saran anda sangat bermakna bagi kami
- komentar, kritik dan saran anda sangat bermakna bagi kami
pencerahan yang sangat bagus
BalasHapusSubhanallah.. begitu bersemangatnya para ulama kita dalam mencari ilmu.. semoga kita bisa menirunya...
BalasHapus